Masuk Islam di Hari Isra Mi’raj

Palembang, rabigh
Meskipun usia uzur tetapi tidak menyusutkan tekad bulat Kim Lim Mio (75) warga Palembang keturunan Tionghoa menjadi muslimah bersamanya cucunya Fenny Lorens (24) dihari Isra Mi’raj 27 Rajab 1430 Hijriyah ini mengucap syahadat di Mesjid Chengho, di Palembang, Senin.

Proses pengucapan dua kalimat syahadat tersebut dipimpin KH Nawawi Dencik dilakukan sebelum jamaah mesjid melaksanakan salat Zuhur.
Proses dua perempuan keturunan Tionghoa menjadi mualap tersebut berjalan lancar dan bisa selesai dengan cepat, kata Ketua PITI Palembang, H Ahmad Afandi, di Palembang, Senin.

Menurut dia, Mesjid Chengho yang baru beroperasi satu tahun ini telah beberapakali menjadi lokasi warga keturunan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai tanda memeluk agama Islam.

Mesjid Chengho yang didominasi ornamen khas Tiongkok ini menjadi saksi kepindahan warga keturunan China memeluk agama Islam, tambahnya.

Ia mengatakan, ratusan umat muslim yang didominasi keturunan Tionghoa setiap bulan melakukan pengajian akbar di mesjid tersebut.

Hal itu membuktikan eksistensi warga keturunan yang beribadah dan bermasyarakat dengan warga asli pribumi dengan berbaur dalam indahnya ajaran Islam yang damai, katanya.

Sementara itu, Siti Fenny yang sebelumnya bernama Fenny Lorens mengaku, sangat bersyukur akhirnya kini menjadi seorang muslimah meskipun sudah cukup lama mengenal Islam melalui sejumlah kerabat yang muslim tetapi hidayah dari Allah SWT baru terlaksana di hari Isra Mi’raj ini.

"Saya bersama nenek sangat bahagia dan bersyukur akhirnya bisa menjadi mualap dengan bimbingan dari kiyai besar di Sumsel," ujarnya.

Fenny berharap, setelah menjadi mualap dapat mendalami Islam yang kini menjadi agama barunya.

Bersama nenek Siti Mariam dan keluarga besar lainnya yang telah lebih dulu memeluk Islam memohon bimbingan untuk semakin mendekatkan diri kepada sang pencipta dan beribadah dengan khusyuk, tambah dia. (ant/mad)

0 komentar:

Posting Komentar