Keluarga Syekh Ihsan Sesalkan Penggantian Nama Pengarang

Kediri, rabigh
Keluarga Syekh Ihsan bin Dahlan Jampes di Kediri, Jawa Timur, menyesalkan penggantian nama pengarang kitab Sirajut Thalibin dua jilid oleh penerbit Darul Kutub Al-Ilmiyah Beirut, Lebanon.

Seperti diberitakan di situs ini nama Syekh Ihsan bin Dahlan Jampes Kediri atau lebih dikenal kalangan pesantren sebagai Syekh Ihsan Jampes pengarang kitab Sirajut Thalibin diganti dengan Syekh Ahmad Zaini Dahlan dalam kitab yang diterbitkan oleh Darul Kutub Al-Ilmiyah, dan bahkan kitab versi baru ini sudah beredar di Indonesia.
Cucu Syeh Ihsan Jampes, KH Busrol Karim menyatakan dirinya sudah mengetahui penggantian nama pengarang itu sejak dua tahun yang lalu.

”Saya sudah tahu sejak tahun 2007, tapi ya bagaimana lagi,” katanya saat menghadiri haul KH Masruhin Muhsin di Pondok Pesantren Nurul Amin, Jampes, Kediri, Ahad (19/7) lalu, yang masih merupakan keluarga Syekh Ihsan Jampes.

Berdasarkan penelusuran, kitab Sirajut Thalibin terbitan Darul Kutub Al-Ilmiyah dicetak untuk pertama kalinya pada 2006 dan pada 2007 sudah beredar di Jakarta.

KH Abidurrahman Masrukhin, Pengasuh Pesantren Nurul Amin Jampes, mengatakan, kitab Sirajut Thalibin bajakan itu bahkan kisi sudah beredar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, salah satu pesantren terbesar di Jawa.

”Saya pernah akan membeli kitab ini di Lirboyo, tapi kog jadi begitu (pengarangnya diganti, red),” kata Gus Abid, panggilan Akrab KH Abidurrahman Masruhin.

Gus Abid adalah kiai yang mewarisi pengajian kitab Sirajut Thalibin dari ayahnya KH Masruhin yang langsung berguru kepada Syeh Ihsan. Gus Abid mengaji kitab ini pada malam Sabtu, Ahad, dan Senin bersama santri dan masyrakat setempat di masjid Pesantren Nurul Amin.

Pihak keluarga akan mengusut kasus ini dan menuntut pertanggungjawaban penerbit Darul Kutub Al-Ilmiyah, bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Pusat Lajnah ta’lif wan Nasyr (LTN) NU di Jakarta.

KH Irfan Masruhin (Gus Irfan) ditunjuk untuk melaksanakan tugas ini. ”Saya sudah berbicara dengan keluarga, saya yang dipercaya untuk mengurus ini,” kata Gus Irfan (nam)

0 komentar:

Posting Komentar