Sinetron tidak Menjunjung Keberadaban

Yogyakarta, rabigh
Penulis novel Habibburrahman El Shirazi menilai tayangan sinetron yang menghiasi layar kaca menyuguhkan tontonan yang tidak menjunjung nilai-nilai keberadaban.

"Tayangan sinetron saat ini justru akan merusak generasi muda, sehingga Indonesia tidak akan menjadi bangsa yang besar," kata novelis yang kerap disapa Kang Abik, di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, sinetron yang sudah tidak menyuguhkan nilai-nilai keberadaban akan membuat generasi muda Indonesia semakin tercerabut dari akar budaya bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral.

"Kami sudah merasa resah dengan perilaku generasi muda saat ini, salah satunya adalah sudah mulai meninggalkan nilai-nilai nasionalisme bangsa," katanya.

Pemerintah, kata novelis asal Semarang itu, harus segera turun tangan menyikapi tayangan sinetron yang semakin malang-melintang pada jam-jam tayang utama.Aktris senior Indonesia, Nani Wijaya mengatakan, penilaian sinetron atau film sudah tidak lagi memberikan pendidikan kepada generasi muda diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat.

"Sebenarnya mudah saja, apabila masyarakat sudah tidak suka dengan sebuah tayangan sinetron, maka dapat segera mematikan televisi," katanya.

Ia mengkritisi banyaknya sinetron yang diproduksi hanya sekadar untuk mengejar "rating" yang berorientasi kepada keuntungan bisnis semata.Badan Sensor Film (BSF) sebagai lembaga yang bertugas menjaga kualitas tontonan, khususnya sinetron dan film belum mampu melakukan tugas dengan maksimal, katanya.

"Salah satu penyebabnya adalah ulah dari oknum yang 'bermain' di dalamnya (BSF), sehingga yang perlu berperan adalah generasi muda itu sendiri," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY, Suwarsih Madya mengatakan, penumbuhan karakter generasi muda dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi lokal suatu wilayah.

"Jika generasi muda Indonesia berusaha mengejar teknologi dan mengabaikan potensi lokal, saya justru khawatir mereka akan mengalami kesulitan untuk bersaing dengan negara lain," katanya. (ant/mad)

1 komentar: